JAKARTA,MENITINI.COM-Pasar kripto kembali menunjukkan tren penguatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kapitalisasi pasar global kripto tercatat naik sekitar 3,6% dalam 24 jam terakhir, mencapai USD 3,86 triliun, menurut data CoinMarketCap per Selasa (28/10/2025).
Harga Bitcoin (BTC) menguat sekitar 3,5% dalam sepekan terakhir dan kini berada di level USD 114.000, sementara Ethereum (ETH) naik 4,1% ke kisaran USD 4.100. Kenaikan juga terjadi pada Solana (SOL) dan XRP, masing-masing melesat lebih dari 6%. Beberapa altcoin seperti PUMP, HYPE, dan JUP bahkan mencatat lonjakan di atas 20%.
Menurut Fahmi Almuttaqin, analis dari Reku, penguatan pasar kripto didorong oleh sejumlah faktor fundamental dan sentimen makroekonomi global.
“Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, perkembangan negosiasi dagang AS–China, serta meningkatnya minat terhadap aset berisiko menjadi faktor utama pendorong kenaikan,” ujar Fahmi.
Fahmi menambahkan, antisipasi keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga pekan ini menjadi penentu arah pasar kripto ke depan. Jika The Fed memberikan sinyal dovish atau menegaskan adanya potensi pemangkasan lanjutan pada Desember, pasar kripto berpeluang melanjutkan tren bullish. Sebaliknya, jika sinyal yang muncul hawkish, tekanan jual bisa kembali meningkat.
Sebelumnya, pasar sempat terkoreksi tajam pada pertengahan Oktober 2025 hingga kapitalisasi kripto turun ke USD 3,53 triliun. Namun, arus dana baru mulai masuk kembali, terutama ke ETF Bitcoin dan Ethereum spot yang masing-masing mencatat net inflow sekitar USD 477 juta dan USD 141 juta pada 21 Oktober lalu.
“Jika The Fed mendukung tren pelonggaran jangka menengah, maka likuiditas akan meningkat dan adopsi institusional terhadap kripto bisa semakin kuat. Ini bisa menjadi momentum bullish lanjutan,” jelas Fahmi.
Meski demikian, Fahmi mengingatkan bahwa volatilitas pasar tetap tinggi. Jika The Fed menyoroti kekhawatiran terhadap inflasi, pasar kripto bisa kembali stagnan atau terkoreksi. Dalam skenario bullish, Bitcoin berpotensi menembus kisaran USD 120.000–125.000, namun jika sentimen berbalik negatif, koreksi ke area USD 108.000 tidak bisa dihindari.
Bagi investor jangka menengah hingga panjang, Fahmi menyarankan untuk menempatkan sebagian portofolio pada aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum. Sementara bagi trader aktif, strategi buy the dip dan take profit di level overbought dinilai efektif dalam kondisi volatil seperti saat ini.
“Keamanan dan kecepatan platform juga sangat penting. Investor perlu memilih exchange yang terdaftar di OJK dan mampu mengeksekusi transaksi dengan cepat, seperti Reku, agar tidak tertinggal momentum pasar,” tutup Fahmi.*
- Editor: Daton









