Laporan Palo Alto Networks: Lalu Lintas Generative AI di Asia Pasifik Melonjak 890%, Tantangan Keamanan Kian Kompleks

ilustrasi ai
Ilustrasi.

JAKARTA,MENITINI.COM-Perusahaan keamanan siber global Palo Alto Networks merilis laporan terbaru State of Generative AI 2025, yang mengungkap lonjakan lalu lintas Generative AI (GenAI) sebesar 890 persen sepanjang tahun 2024. Ledakan ini didorong oleh penggunaan masif berbagai tools GenAI di lingkungan perusahaan, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Jepang.

Meskipun pertumbuhan ini menjanjikan peningkatan produktivitas, laporan tersebut memperingatkan bahwa penggunaan aplikasi GenAI tanpa persetujuan resmi, lemahnya tata kelola, serta ancaman siber yang terus berkembang telah memperluas permukaan serangan (attack surface) yang dihadapi organisasi.

“Adopsi AI membawa peluang besar bagi sektor swasta dan publik. Namun, ancaman yang muncul dari penggunaan aplikasi GenAI berisiko tinggi harus segera ditangani. Pengawasan proaktif dan kontrol keamanan adaptif sangat penting agar manfaat AI tidak mengorbankan keamanan nasional atau kepercayaan publik,” ujar Tom Scully, Director and Principal Architect for Government and Critical Industries, Asia Pacific & Japan, Palo Alto Networks.

BACA JUGA:  Samsung Galaxy Z Flip7 Resmi Meluncur: Ponsel AI Lipat dengan Layar FlexWindow Lebih Besar dan Fitur Canggih

Indonesia dan Asia Pasifik Terus Pacu Adopsi GenAI

Kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mencatat lonjakan signifikan dalam penggunaan teknologi ini. Menurut McKinsey, 65 persen organisasi di Asia Pasifik telah menerapkan GenAI setidaknya di satu departemen. Di Indonesia, survei Oliver Wyman menunjukkan bahwa 50 persen karyawan menggunakan GenAI setiap minggu dan 21 persen memanfaatkannya setiap hari, terutama untuk pembuatan konten, layanan pelanggan, dan riset.

Pemerintah Indonesia juga menaruh perhatian besar pada AI. Peta Jalan AI Nasional, yang sedang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, diharapkan segera rampung. Peta jalan ini dirancang untuk membangun tata kelola AI yang etis, aman, dan inklusif, serta mendorong kontribusi teknologi ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional—diperkirakan mencapai US$ 366 miliar (sekitar Rp 5.939 triliun) pada 2030.

Shadow AI dan Ancaman Lain: Temuan Kunci Laporan

Laporan State of GenAI 2025, yang berdasarkan analisis lalu lintas dari lebih dari 7.000 organisasi global, mencatat sejumlah temuan penting:

  • Penggunaan Aplikasi GenAI di Indonesia: Grammarly menjadi aplikasi GenAI paling populer (52,05 persen), diikuti Microsoft 365 Copilot (16,84 persen) dan Microsoft Power Apps (14,49 persen).
  • Lonjakan Lalu Lintas GenAI: Setelah peluncuran DeepSeek-R1 pada Januari 2025, lalu lintas yang berkaitan dengan DeepSeek melonjak hingga 1.800 persen hanya dalam dua bulan.
  • Meningkatnya Risiko Kehilangan Data: Insiden data loss prevention (DLP) terkait GenAI kini mencakup 14 persen dari semua pelanggaran data—dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
  • Shadow AI Jadi Ancaman Baru: Penggunaan GenAI secara diam-diam atau tanpa otorisasi memperlebar blind spot bagi tim TI dan keamanan, menyulitkan kontrol atas data sensitif.
  • Sektor Kritis Terancam: Infrastruktur penting dan instansi pemerintah menghadapi risiko tinggi akibat model AI yang rentan terhadap eksploitasi, termasuk serangan jailbreak yang bisa menghasilkan konten berbahaya.
BACA JUGA:  Samsung Galaxy S25 Edge Resmi Diperkenalkan: Tipis, Tangguh, dan Penuh Performa

“Tanpa kontrol keamanan yang memadai, aplikasi GenAI dapat menjadi pintu masuk bagi serangan siber. Kekayaan intelektual dan data pribadi berisiko terekspos atau disalahgunakan. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor sangat penting agar strategi AI di Indonesia dibangun di atas fondasi kepercayaan, transparansi, dan akuntabilitas,” ungkap Adi Rusli, Country Manager Indonesia, Palo Alto Networks.

Rekomendasi untuk Penggunaan GenAI yang Aman

Untuk menghadapi tantangan ini, Palo Alto Networks merekomendasikan langkah-langkah strategis bagi perusahaan:

  1. Meningkatkan Visibilitas dan Kontrol: Melacak penggunaan aplikasi GenAI secara menyeluruh dan menerapkan kebijakan akses berbasis pengguna.
  2. Perlindungan Data Sensitif: Menerapkan pemantauan konten real-time dan kebijakan terpusat untuk mencegah kebocoran data.
  3. Menghadapi Ancaman Berbasis AI: Mengadopsi arsitektur keamanan Zero Trust guna menangkal serangan siber modern, termasuk yang melibatkan malware dan AI.
BACA JUGA:  Samsung Research Mengungkap Inovasi Audio Eraser, Fitur AI Yang Disukai Konsumen Indonesia 

Laporan ini menjadi pengingat bagi organisasi di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik untuk tidak hanya mengejar inovasi, tetapi juga memastikan bahwa transformasi digital berjalan aman dan berkelanjutan.*

  • Editor: Daton

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami