DENPASAR,MENITINI.COM – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kerobokan menjadi Lapas Perempuan pertama di Indonesia yang bisa mengadakan kegiatan perkuliahan.
Pada Kamis (4/6/2024) lalu, mereka mengadakan tes tulis dalam rangka pendaftaran Calon Mahasiswa Baru program Diploma Tiga (D-III) Akuntasi bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja.
Ujian tes tulis tersebut dilaksanakan di Aula Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan diikuti 50 Warga Binaan Pemasyarakatan yang sebelumnya sudah lulus SMA dan berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Kerobokan dalam menyelenggarakan tes tulis bagi 50 warga binaan yang mendaftar sebagai calon mahasiswa baru.
Pendaftaran untuk program Diploma Tiga (D-III) Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja.
"Ini adalah langkah yang sangat positif dalam memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan diri dan meraih pendidikan tinggi. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia," ujarnya.
Pramella juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan, institusi pendidikan, dan organisasi masyarakat dalam mendukung program pembinaan bagi warga binaan.
Dengan kerjasama yang baik, semua dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi warga binaan untuk belajar dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.
Kantor Wilayah Kemenkumham Bali berkomitmen untuk terus mendukung program-program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat bagi warga binaan di seluruh wilayah Bali.
Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja, Dr Ni Nyoman Juli Nuryani mengucapkan terima kasih kepada Kalapas Perempuan Kerobokan yang telah bekerjasama dengan STIE Satya Dharma.
Ia berharap kedepan kerjasama itu dapat terjalin dengan baik sehingga program perkuliahan dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada GTS Institute Bali dan Perpina Bali yang telah memberikan fasilitas untuk media pembelajaran Blended Learning Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan.
Kalapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani bangga karena Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan menjadi satu-satunya Lapas Perempuan pertama di Indonesia yang bisa mengadakan kegiatan perkuliahan.
“Kepada warga binaan ini adalah kesempatan yang sangat langka dan luar biasa, saya harap siapa nanti yang terpilih dapat bersungguh-sungguh dan bisa mengikuti kegiatan blended learning ini dengan baik karena belum tentu diluar sana kita mendapatkan beasiswa program perkuliahan ini,” ujarnya. (M-003)
- Editor: Daton