Kamis, 5 Desember, 2024

Kobaran Api Masih Terjadi di TPA Sarimukti, Pemkab Bandung Barat akan Tetapkan Darurat Bencana

Kebakaran di TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Metro TV)
Kebakaran di TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Metro TV)

BANDUNG,MENITINI.COM-Imbas kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatanan Cipatat, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan menerapkan status darurat bencana. Hal tersebut lantaran sudah memasuki hari kelima, Rabu (23/8/2023) kobaran api masih terjadi di TPA tersebut.

Dilansir Medcom.id, Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, mengatakan pihaknya saat ini sedang menyiapkan surat keputusan (SK) untuk menerapkan status kebakaran di TPA Sarimukti sebagai darurat bencana. “Ini darurat bencana yang memang perlu BNPB dan kita segera mengeluarkan (darurat bencana) agar kebakaran ini bisa diatasi secepatnya,” kata Hengky, Rabu (23/8/2023).

Hengky mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar selalu pengelola TPA Sarimukti untuk segera mengambil langkah guna memadamkan kobaran api. Pasalnya asap pekat hitam akibat kebakaran tersebut kini sudab mulai dikeluhkan masyarakat di Cipatat.

BACA JUGA:  Bupati Giri Prasta Tanam 1000 Pohon Pala di Alas Pala Sangeh

“Kita sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan saya sudah berkomunikasi dengan pak Ridwan Kamil terkait tindak lanjut penanganan kebakaran di TPA Sarimukti bisa dilakukan cepat,” jelasnya.

Sementara itu Hengky berharap BNPB pun turun tangan untuk menangani kebakaran tersebut dengan mengerahkan helikopter. Sebab, upaya saat ini dinilai belum memadai, terlebih sumber air yang cukup sulit didapatkan untuk memadamkan api di Sarimukti.

“Pemda sangat kewalahan, makanya kami butuh dari pemerintah pusat. Mudah-mudahan BNPB dapat menurunkan helikopter untuk menyemprotkan air dari udara,” ungkapnya.

Sebelumnya peristiwa kebakaran hebat terjadi di TPA Sarimukti sejak Sabtu 21 Agustus 2023. Hingga kini, kobaran api masih terdapat di area gunung sampah tersebut. *

BACA JUGA:  Suara dari Kalimantan di COP 16 CBD

Editor: Daton

Berita Lainnya: