Selasa, 5 November, 2024

Kembali Terpilih sebagai Ketua SMSI Bali, Edo: Jadilah Media Online ‘Cleaning House’

Ketua SMSI Bali terpilih Emanuel Dewata Oja (tengah) berfoto bersama anggota usai acara sidang pleno pemilihan ketua. (Foto: M-011)
Ketua SMSI Bali terpilih Emanuel Dewata Oja (tengah) berfoto bersama anggota usai acara sidang pleno pemilihan ketua. (Foto: M-011)

DENPASAR,MENITINI.COM – Emanuel Dewata Oja (Edo) kembali terpilih menjadi Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali periode 2023 – 2028 dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) yang digelar di Denpasar, Jumat (25/8/2023).

Dalam keterangannya usai terpilih secara aklamasi itu, Edo yang juga sebagai pemilik media jurnal Bali mengatakan media online tidak akan kuat kalau hanya bergerak sendiri. Oleh karena itu katanya, media online harus bergerak sebagai satu kesatuan. “Di SMSI sebagai satu kesatuan untuk bergerak dalam hal apa pun,” tegasnya sambil menyampaikan terima kasih kepada Guberbur Bali I Wayan Koster yang telah bersedia membuka Musprov itu dan sekaligus bersedia menjadi Ketua Dewan Penasehat SMSI Provinsi Bali.

Edo juga menyampaikan, kedepannya ada banyak program SMSI yang sedang dirancang. Namun ia tak mericinci program-program tersebut karena masih akan dirundingkan dengan anggota.

“Yang pasti bahwa urusan SMSI adalah urusan mensejahterakan perusahaan media masing-masing tanpa meninggalkan etika. Tetapi, bahwa mensejahterakan itu harus bekerja secara tim atau kelompok, sehingga SMSI ini mempunyai arti,” ujarnya.

Gubernur Bali I Wayan Koster menabuh gendang menandai dibukanya acara Musprov SMSI Bali 2023, (Foto: M-011)
Gubernur Bali I Wayan Koster menabuh gendang menandai dibukanya acara Musprov SMSI Bali 2023, (Foto: M-011)

Terkait dengan tantangan media online saat ini, pria yang juga sebagai tim penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Dewan Pers itu mengatakan, distruksi informasi saat kini luar biasa, terutama menjelang tahun politik. Karena tantangannya adalah media sosial yang terkadang selalu menyebarkan hoax dan ujaran kebencian.

“Saya kira tidak ada satu pun di negeri ini media pers yang menyebarkan ujaran kebencian, kecuali pelanggaran kode etik sepeti berita tidak berimbang,” katanya. Oleh karena itu media online harus menjadi ‘cleaning house’ atau rumah pembersih informasi dari informasi yang ada di media sosial. Caranya adalah dengan menindaklanjuti informasi di media sosial tersebut dengan berita yang benar. “Sehinga menjadi bersih (informasi media sosial,red) dan bisa diterbitkan di media masing-masing,” tegasnya.

Gubernur I Wayan Koster berfoto bersama anggota SMSI Bali usai membuka acara Musprov. (Foto: M-011)
Gubernur I Wayan Koster berfoto bersama anggota SMSI Bali usai membuka acara Musprov. (Foto: M-011)

Musprov SMSI Bali diikuti oleh 35 peserta perusahaan pers di Bali dan dibuka langsung oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, dan dihadiri juga oleh Wakil Ketua SMSI Pusat Yono Hartono. (M-011)

Editor: Daton

Berita Lainnya: