BADUNG, MENITINI.COM – Dikarenakan berjarak terlalu dekat dengan sungai, Segmen 4 Trase Jimbaran Jalan Lingkar Selatan (JLS) berubah.
Trase tersebut menghubungkan Jalan Jimbaran Hijau dengan Jimbaran dan merupakan bagian terakhir dari pembangunan Jalan Lingkar Selatan.
Perubahan trase itu telah disosialisasikan di Kantor Lurah Jimbaran Kamis (16/10), yang dihadiri Lurah Jimbaran, kepala lingkungan, pemilik lahan, serta perwakilan dari BPN Badung dan konsultan perencana proyek.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, I Putu Teddy Widnyana Putra mengatakan, perubahan dilakukan karena adanya kondisi lapangan yang tidak memungkinkan dilalui jalur awal.
Hal tersebut tidak lain untuk memastikan pembangunan JLS tetap memperhatikan faktor keselamatan dan kelestarian lingkungan.
“Setelah kami lakukan setting out pertama, ternyata ada beberapa titik yang terlalu dekat dengan sungai. Sedikit ada perubahan trase, dari trase awal sehingga kami carikan alternatif-alternatif yang terbaik,” ujarnya Kamis (23/10).
Ia memaparkan, sungai tidak boleh ditutup atau dilintasi demi pembangunan jalan. Kondisi aliran air alami harus dijaga keberadaannya.
Walaupun memang sungai di Jimbaran merupakan sungai tadah hujan Segmen tersebut memiliki panjang 1,5 kilometer dari trase Jimbaran Hijau-Jimbaran.
Trase baru itu sudah mendapat lampu hijau dari masyarakat. Setelah penetapan jalur selesai, pihaknya akan melanjutkan ke tahap pengukuran lahan oleh BPN.
Hingga saat ini ada tiga segmen yang telah memasuki tahap pengukuran lahan oleh BPN.
“Tahapan pengadaan lahan dilakukan secara transparan, termasuk proses penilaian harga tanah (appraisal). Masyarakat yang lahannya terdampak diminta mendampingi proses setting out di lapangan yang dijadwalkan dalam waktu dekat,”tandasnya. M-003
- Editor: Daton









