NUSA DUA,MENITINI.COM- PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC terus memperkuat peran masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan wisata The Nusa Dua. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), ITDC bekerja sama dengan Public Community Relation (PCR) The Nusa Dua menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi 60 pedagang pantai, dengan fokus pada pengelolaan keuangan dan penataan produk yang efektif.
Pelatihan bertajuk “Peningkatan Kapasitas Pedagang Pantai The Nusa Dua” ini digelar untuk memperkuat keterampilan usaha para pedagang sekaligus mendukung citra The Nusa Dua sebagai destinasi wisata premium. Peserta mendapatkan pembekalan praktis mengenai pengelolaan keuangan usaha kecil serta strategi menata produk agar lebih menarik dan profesional.
General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen ITDC dalam mendukung pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan wisata.
“Pelatihan ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk tumbuh dan berkarya bersama masyarakat. Kami ingin memastikan para pedagang pantai memiliki keterampilan yang relevan sehingga mampu mendukung standar layanan The Nusa Dua sebagai destinasi wisata premium,” ujar Dwiatmika.
Dua materi utama disampaikan dalam kegiatan tersebut. Pertama, sesi “Cerdas Kelola Uang – Pengelolaan Keuangan Sederhana untuk Usaha Kecil”, yang memberikan pemahaman dasar dan praktis terkait pencatatan serta pengaturan keuangan usaha kecil menggunakan simulasi dan lembar kerja harian.
Kedua, sesi “Tata Produk Menarik – Tingkatkan Penjualan dengan Penataan Produk Efektif”, yang membantu peserta memahami pentingnya tampilan visual dan estetika dalam memajang produk agar lebih menarik di mata wisatawan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Community Involvement and Development (CID) yang konsisten dijalankan oleh ITDC. Melalui program tersebut, masyarakat di sekitar kawasan The Nusa Dua diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam mengembangkan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Dwiatmika menambahkan, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme pedagang lokal dan memperkuat sinergi antara pengelola kawasan dengan masyarakat.
“Kami yakin peningkatan kapasitas ini akan membawa manfaat nyata bagi para pedagang, mulai dari kemampuan mengelola usaha secara lebih mandiri hingga menata produk agar lebih menarik. Dengan keterampilan baru, mereka akan semakin percaya diri dalam melayani wisatawan dan mengembangkan usahanya ke arah yang lebih berkelanjutan,” tutupnya.*
- Editor: Daton









