Hari Guru Nasional, Sairdekut: Kemajuan Bangsa Ditentukan SDM 

AMBON,MENITINI.COM – Hari Guru Nasional telah dicetuskan sejak tahun 1994 sesuai dengan keputusan Presiden Soeharto. Berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan pada UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, tanggal 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati pula bersamaan dengan HUT PGRI atau ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia. 

Di hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional yang ke-77 pada tanggal 25 November 2022, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku diminta untuk kedepan lebih memperhatikan para guru.

Kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (25/11/2022), Pjs Ketua DPRD Provinsi Maluku Melkianus Sairdekut menyampaikan bahwa, kemajuan suatu bangsa di tentukan oleh SDM, dan sektor utama itu guru.

BACA JUGA:  Guru Profesi Terhormat Cerdaskan Anak Bangsa

Berkaitan dengan hari guru dan dalam kaitan dengan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Maluku ini juga, DPRD telah konsisten untuk menjalankan amanah undang-undang dimana 30 % diarahkan untuk pendidikan.

Karena itu bersamaan hari Guru Nasional ini, dirinya berharap kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku sudah harus lebih memperhatikan kesejahteraan bagi para Guru.

“Diketahui bersama bahwa kemajuan suatu bangsa itu ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM), dan SDM itu di mulai dari sektor Pendidikan. Sektor Pendidikan itu, aktor utamanya adalah guru,” ucap politisi Gerindra itu.

Dikatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2014 punya kewajiban untuk melihat kesejahteraan guru-guru di level Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .

BACA JUGA:  Menggelandang di Awal Tahun 2024, Delapan Anak Punk Diamankan dan Segera Dipulangkan

“Kita berharap kewajiban yang sama juga di lakukan oleh Kabupaten dan Kota dalam menanggulangi guru-guru kita mulai dari Paud sampai pada pendidikan dasar, dalam hal Ini Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),” kata Sairdekut. (M-009).