DENPASAR,MENITINI.COM-Kaprodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI), Dr. Wayan Sumandya, S.Pd., M.Pd., berpesan kepada alumni PPG UMPI untuk terus mengisi diri. Karena guru merupakan profesi terhormat untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Jangan seperti pohon pisang yang berbuah hanya sekali. Untuk itu, saya harap alumni PPG UPMI agar tetap mengisi diri dan meningkatkan kompetensi diri. Karena di Bali maupun di luar Bali, masih kekurangan guru,” pesan Sumandya saat Pengukuhan dan Ikrar Guru Profesi Periode II Tahun 2024, serta pelantikan alumni PPG UPMI di Auditorium Reda Gunawan Denpasar, Sabtu (20/1).
Dikatakan, sejak April 2022 SK PPG terbit, PPG UMPI memiliki tujuh bidang studi. Yakni Matematika, Bimbingan Konseling, Seni dan Budaya, Bahasa Indonesia, Sejarah, Ekonomi, dan Biologi. “Jumlah mahasiswa yang aktif sebanyak 525 orang, dan PPG UPMI yang sudah lulus sebanyak 665 orang,” ungkapnya.
Dikatakan, untuk kali ini yang dikukuhkan sebanyak 309 orang yang terdiri dari dua katagori, yakni PPG dalam jabatan dan prajabatan. “Dari 51 PPG pra jabatan, sudah lulus PPPK sebanyak 43 orang, sisanya masih dalam proses. Kami harap semua PPG baik dalam jabatan maupun prajabatan diterima,” harapnya.
Sementara itu, dalam sekapur sirih Ketua YPLP IKIP PGRI, IGB Arthanegara mengatakan, Pengukuhan dan Ikrar Guru Profesi Periode ini merupakan peristiwa penting dan bersejarah.
Menurutnya, nama baik UPMI ada di pundak alumni PPG. “Kami akan sangat bangga jika masyarakat bersuara, inilah lulusan PPG UPMI. Tapi jika mempertanyakan, maka saya akan sangat sedih,” ungkapnya.
Untuk itu, Arthanegara berpesan kepada para lulusan PPG UPMI agar menjaga nama baik, dan tidak pernah berhenti untuk terus mengisi diri. “Sudah banyak alumni UPMI yang menjadi orang hebat. Ada yang menjadi Kadisdik, bupati, wakil bupati, dan lainnya. Untuk itu, harus bangga menjadi lulusan PPG UMPI, karena ke depan seorang guru tetap dibutuhkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI), Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., mengingatkan tentang filosofi Tri Kaya Parisudha. Yakni menyelaraskan antara berpikir, berkata, dan berbuat yang benar.
“Selaraskan antara pikiran dengan ucapan dan tindakan yang baik. Satukan itu, maka disitu hasil. Namun ketika satu saja yang tidak ada, maka itu tidak akan ada hasil,” katanya.
Dikatakan, guru berprofesi untuk mencerdaskan bangsa. Untuk itu, lanjut dia, seorang guru tidak boleh salah dalam menyampaikan informasi. Karena jika salah, maka bangsa akan menjadi hancur.
“Dalam lagu ‘Hymne Guru’ sudah terpatri bahwa profesi seorang guru dalam menerangi kegelapan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, layaknya pelita dalam sebuah kegelapan,” ujarnya.
Pihaknya berharap, para alumni PPG UPMI agar jangan berpikir lain. Namun, fokus kepada hati dan dimanapun berada agar selalu bekerja keras. Karena, rahasia sukses itu dicapai dengan kerja keras. “Orang hebat itu melalui proses dan kerja keras. Tanpa itu kita tidak akan bisa,” pungkasnya. (M-003)
- Editor: Daton