AMBON, MENITINI.COM – Masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), kembali dikejudkan dengan gempa tektonik berkekuatan 6,9 magnitudo pada, Senin (14/7/2025). Gempanya cukup kuat dan dirasakan oleh warga di wilayah tersebut.
“Getaran gempa tadi cukup kuat, kami rasakan di sini,” ujar salah seorang warga Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, kepada wartawan.
Dikatakan, getaran gempa yang dirasakan membuat banyak warga panik dan berlari mencari tempat aman.
“Menurut pengakuannya, ia juga sempat lari ke jalan, dan banyak orang keluar karena getarannya cukup kuat,” sebutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Tanimbar, Bruno Layn, kepada wartawan mengaku, gempa yang terjadi sangat kuat dirasakan getarannya di wilayah tersebut. “Betul, getaran gempa sangat kuat dirasakan,” katanya.
Bruno juga menyebut, ada dua getaran gempa yang dirasakan warga di wilayah itu. Awalnya, warga merasakan getaran gempa yang sedikit kecil, setelah itu mereka merasakan getaran gempa yang cukup kuat.
“Jadi ada dua kali getaran gempa, awalnya kecil, lalu setelah itu disusul dengan getaran yang cukup kuat, dalam durasi, sekitar 10 detik,” katanya.
Bruno menambahkan setelah gempa terjadi, pihaknya langsung melakukan pemantauan di lapangan dan juga berkoordinasi dengan para kepala desa dan camat di wilayah tersebut.
“Tapi sampai saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang terjadi. Semoga saja tidak ada kerusakan,” jelas Bruno.
Ada pun gempa di Kepulauan Tanimbar tersebut terjadi pada pukul 14.49 WIT. Pusat gempa berada di Laut Banda pada kedalaman 98 km di bawah permukaan laut. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa tersebut merupakan jenis gempa menengah yang terjadi akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, kepada wartawan.
Daryono menyebut gempa tersebut dirasakan getarannya di daerah Saumlaki dengan skala intensitas IV-V MMI dan juga di Dobo, Kepulauan Aru, dengan skala intensitas III-IV MMI. (M-009).
- Editor: Daton