DENPASAR, MENITINI.COM Kejaksaan Negeri Denpasar turut menyumbang untuk pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok, Lembata, NTT. Aksi kemanusiaan ini dilakukan dengan mengedarkan kotak donasi di lingkungan Kejari Denpasar. Hasil kotak amal ini kemudian disalurkan melalui Perhimpunan Jurnalis (PENA) NTT – Bali.
Penyerahan sumbangan dilakukan di Kejari Denpasar, Senin (7/12/2020). Serah terima dihadiri Kepala Kejari Denpasar, Luhur Istighfar, Ketua PENA NTT Igo Kleden serta jajaran pengurus.
Hadir pula untuk menyaksikan proses serah terima bantuan kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) wilayah Bali, Ibnu Umar Alkhatab.
Dari kotak amal sendiri kejaksaan negeri Denpasar berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp.3.060.000.
Dalam kesempatan ini Luhur Istighfar mengatakan, aksi kemanusiaan tersebut dilakukan untuk membantu sesama saudara yang sedang ditimpa musibah di Lembata.
Dia berharap, bantuan tersebut dapat sampai ke tangan yang membutuhkan dan dipergunakan sebaik-baiknya.
“Kami dari Kejaksaan Negeri Denpasar tergerak membantu saudara-saudara di Lembata. Kami berharap bantuan ini bisa memberi manfaat dan digunakan sebaik-baiknya,” kata Luhur.
Sementara itu ketua PENA NTT, Igo Kleden mengapresiasi kepedulian yang telah ditunjukan kejari Denpasar. Bantuan berupa dana ini tentu akan sangat membantu meringankan beban warga yang kini masih tinggal di pengungsian.
Igo juga berharap kerjasama serupa bisa dilakukan di kesempatan lain.”PENA NTT mengapresiasi aksi kemanusiaan yang dilakukan Kejari Denpasar. Tentunya bantuan ini membantu meringankan beban para pengungsi, semoga ke depan PENA NTT dan Kejari Denpasar terus menjalin tali silaturahmi,” kata Igo.
Untuk diketahui, berdasarkan data resmi yang direlease Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Sabtu (05/12/2020),
Warga lereng Gunung Ile Lewotolok yang mengungsi mencapai lebih dari 9.028 jiwa. Mereka tersebar di pos pengungsian maupun rumah-rumah warga.
Hingga Sabtu (5/12/2020), pukul 22.00 waktu setempat, warga yang tercatat mengungsi berjumlah 9.028 jiwa.
Mereka yang mengungsi di fasilitas publik tersebar di 11 titik, yaitu kantor bupati lama 1.383 jiwa, aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279, los pasar Lamahora 190, aula Kopdit Ankara 169, SMPN 1 Nubatukan 120, aula Selandoro 78, Aula Kantor Camat 70, aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, aula GMIT Maranatha 64, aula BKD PSDM 63 dan aula Kelurahan Lewoleba Barat 15.
Sedangkan di rumah keluarga, sebanyak 20 desa menjadi tujuan untuk pengungsian. Mereka yang mengungs. M-72/edo/dik