• Home
  • Daerah
  • Dua Faktor Penyebab Siang Lebih Lama Dari Malam, Ini Penjelasan BBMKG
Image

Dua Faktor Penyebab Siang Lebih Lama Dari Malam, Ini Penjelasan BBMKG

BADUNG, MENITINI.COM – Gerak semu matahari dan perubahan kemiringan sumbu rotasi bumi membuat waktu antara siang dan malam mengalami perubahan dari biasanya.

Saat ini, waktu siang lebih panjang dibandingkan malam hari. Fenomena tersebut merupakan siklus tahunan yang biasa terjadi.

Kepala Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BBMKG Wilayah III Denpasar, Ein Nuzulul Laily menjelaskan gerak semu matahari merupakan fenomena geofisika.

Kecenderungan fenomena itu terjadi di bulan Desember sampai Maret. Pada rentang bulan tersebut posisi matahari ada di sebelah selatan bumi, sehingga paparan sinar matahari cenderung lebih lama terjadi di bagian selatan dibandingkan bagian utara.

Kondisi itu membuat siang hari terasa lebih panjang di bandingkan malam hari. “Rata-rata penyinaran matahari itu sekitar 12 jam. Tapi karena gerak semu matahari, kondisi penyinaran matahari jadi lebih lama. Selain itu di bumi bagian utara sedang musim dingin, jadi di bumi bagian selatan lebih hangat,” katanya Selasa (17/1).

BACA JUGA:  BBMKG Keluarkan Peringatan Dini, Gelombang Tinggi, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Tiga  Hari

Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Arief Tyastama menambahkan, selain karena gerak semu matahari perubahan waktu siang dan malam terjadi karena adanya perubahan kemiringan sumbu rotasi bumi.

“Saat ini belahan bumi selatan lebih condong ke arah matahari yang puncaknya dikenal sebagai Soltice (titik balik matahari) pada 22 Desember 2023,” ujarnya.

Waktu siang terlama di Bali tercatat pada 24 Desember 2024 yaitu mencapai 12.7 jam. Sedangkan durasi siang tercepat diprediksi akan terjadi pada 18 Januari 2024 dengan durasi waktu 11.6 jam. “Fenomena ini adalah bagian dari siklus tahunan, durasinya semakin turun setelahnya,” ucapnya.

Berdasarkan pengamatan Stasiun Geofisika Denpasar dari tanggal 1 Januari hingga 16 Januari 2024, waktu matahari terbit di Bali berkisar antara pukul 06.04 Wita hingga 06.12 Wita.

BACA JUGA:  BMKG Imbau Waspada, Hujan Lebat Landa NTB Jelang Lebaran Idul Fitri 2024

Waktu terbenam matahari di rentang waktu 18.41 Wita hingga 18.46 Wita. Sedangkan tanggal 17 Januari hingga 31 Januari 2024 nanti, waktu terbit matahari mulai dari pukul 06.12 Wita hingga 06.18 Wita, dengan waktu terbenam matahari di rentang waktu 18.46 Wita hingga 18.47 Wita.

“Dampak dari fenomena ini adalah peningkatan penguapan air di lautan belahan bumi selatan yang sebagian besar terdiri atas perairan dibandingkan daratan,” ujarnya.

Fenomena El Nino juga membuat perubahan tekanan udara dan suhu muka laut, sehingga terjadi perubahan arah angin. Kondisi angin dari selatan membawa hawa panas karena kapasitas kalori air yang lebih banyak menyimpan panas dibandingkan daratan. Kondisi itu membuat suhu terasa lebih panas dari rata-rata tahunan data tahun sebelumnya. (M-003)

  • Editor: Daton

Releated Posts

Di Mataram, Presiden Jokowi Gowes Sepeda Bambu

MATARAM,MENITINI.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menikmati Rabu pagi, 1 Mei 2024 dengan bersepeda di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara…

ByByRedaksiMei 2, 2024

Bule Rusia Pemerkosa dan Perusak Vila Diamankan Polisi

DENPASAR, MENITINI.COM-Seorang WNA asal Rusia berinisial AS (41) diamankan polisi dari Polres Badung, Bali. Pria asal Rusia ini…

ByByA NMei 2, 2024

Kasus DBD di Buleleng Meningkat

DENPASAR, MENITINI.COM-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng, Bali beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan sejak awal tahun…

ByByA NMei 2, 2024

May Day is Fun Day, Hari Buruh di Jembrana Digelar Bahagia

JEMBRANA,MENITINI.COM-Peringatan Hari Buruh (May Day) di kabupaten Jembrana digelar secara menyenangkan dengan berbagai kegiatan yang berlangsung selama dua…

ByByRedaksiMei 2, 2024
Dua Faktor Penyebab Siang Lebih Lama Dari Malam, Ini Penjelasan BBMKG | Berita Menitini