Cegah Covid 19, Ritual Agung Semana Santa Flores Timur Tak Libatkan Umat Dari Luar

BADU,MENITINI.COM  Harapan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar ritual agung prosesi Semana Santa 2020 di Larantuka, Flores Timur ditunda demi pencegahan penularan Covid-19 direspons Keuskupan Larantuka. “Bapak Uskup Larantuka telah melakukan rapat dengan kami para imam, intansi terkait, para dokter. Kemungkinan Ritual Agung Semana Santa 2020 dibatalkan,” kata RD Edi Saban Pr sebelum berkat penutup, pada Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Yohanes Pembaptis, Stasi Desa Wailolong, Minggu (22/3/2020).

Lanjut Romo Edi Surat, Gembala Uskup Larantuka segera disampaikan satu dua hari kedepan. Setelah itu masing-masing pastor paroki menyampaikan ke umat di wilayahnya. “Dengan keputusan itu Bapak Uskup siap menerima resiko, termasuk “disalipkan”,”katanya

Sementara Pastor Paroki Santo Yosep Riangkemie, RD. Donatus Senidan Kolin, Pr saat dihubungi malam ini membenarkan bahwa Bapak Uskup Larantuka Segera mengeluarkan surat gembala. “Perayaan Semana Santa tetap berjalan, hanya saja tidak melibatkan umat dari luar daerah dan dunia. Termasuk juga umat dari luar paroki Katedral. Hanya untuk umat di Kota Larantuka,”kata Romo Don sembari menyampaikan, kalau besok (hari ini-red) sudah keluar Surat Gembala Bapak Uskup akan dikirim kepada wartawan media ini. Stasi Yohanes Pembaptis Wailolong bernaung dibawah Paroki Riangkemie

Prosesi Laut menuju Tuan Meninu di Desa Wure Kecamatan Adonara Barat

Seperti diberitakan sebelumnya Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berharap Ritual Agung Semana Santa 2020 di Larantuka, Flores Timur ditunda demi pencegahan penularan Covid-19. Pemprov NTT cemas terjadi penularan Covid-19 dalam perayaan itu.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Humas dan Protokoler Sekretaris Daerah Pemprov NTT Marius Jelamu saat dihubungi seperti dilansir CNNIndonesia.com. “Kami harap ditunda (perayaan Semana Santa 2020),” kata Marius, Jumat (20/3).

Semana Santa merupakan ritual agung perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur.

Marius mengatakan saat ini Pemprov NTT masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan Keuskupan Agung Larantuka terkait hal ini. “Kami lagi koordinasi dengan Bupati dan pihak gereja di sana. Kami harap peziarah dari luar untuk menunda kedatangannya,” tegasnya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebelumnya juga sudah mengimbau agar perayaan Semana Santa untuk sementara waktu hanya dihadiri umat setempat. Tujuannya mencegah penyebaran virus corona di wilayah tersebut. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *