JEMBRANA,MENITINI.COM-Upaya menjaga laju inflasi tetap terkendali jelang akhir tahun 2023, khususnya pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bali menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Kantor BI Perwakilan Provinsi Bali, Senin (18/12/2023).
High Level Meeting TPID tersebut dipimpin langsung Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Hadir langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba sekaligus memaparkan kondisi dan capaian pengendalian inflasi di Kabupaten Jembrana.
Bupati I Nengah Tamba mengataka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah, penting wujud sinergi dan kerjasama dalam upaya menekan dan mengendalikan angka inflasi di masing-masing daerah.
“Mendukung perekonomian Kabupaten Jembrana yang sehat berkelanjutan dengan tingkat inflasi yang stabil diperlukan koordinasi pengendalian inflasi daerah. Hal ini juga sudah kita berikan arahan disemua jajaran OPD serta kewilayahan di kabupaten Jembrana,” ucapnya.
Identifikasi masalah yang disinyalir dapat mempengaruhi fluktuasi harga dan ketersediaan bahan pokok dan bahan penting lainya di kabupaten Jembrana periode desember 2023 ini dikatakannya faktor cuaca ekstrim (elnino) yang mengganggu hasil produksi pertanian.
“Harga beras meningkat selain karena adanya penundaan musim tanam juga karena harga gabah ditingkat petani yang tinggi, meningkatnya biaya pakan ternak unggas mengakibatkan harga daging ayam dan telur meningkat serta adanya kenaikan harga BBM Non Subsidi per 1 September,” imbuh Bupati Tamba.
Dari hal tersebut Bupati Tamba menjelaskan, Pemerintah Kabupwten Jembrana melalui TPID Jembrana melaksanakan kebijakan pengendalian inflasi dalam upaya menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok.
“Melaksanakan Operasi Pasar bekerja sama dengan bulog dan UMKM, Melakukan penyaluran cadangan pangan pemerintah tahun 2023, menjaga kelancaran kondisi lalulintas untuk memperlancar distribusi barang di Jembrana .
Selain itu kami melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang inflasi dan mengajak masyarakat untuk belanja bijak,” tandasnya.
Disisi lain, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan HLM TPID ini digelar untuk melakukan koordinasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang akhir tahun 2023, yang di dalamnya ada HBKN Natal dan Tahun Baru serta Galungan Dan Kuningan.
Karena secara historis saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, komoditas pangan akan terdorong naik.
” Inflasi merupakan salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi. Tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan. Laju inflasi yang tinggi juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan kemiskinan,” ujarnya.
Lanjut, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan beberapa langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan dalam menjaga inflasi, terutama di tengah risiko-risiko yang dihadapi.
“Pemantauan perkembangan harga dan persediaan (stok), terutama untuk komoditas pangan utama seperti beras, cabai rawit, bawang, dan gula Mendorong keberlanjutan pelaksanaan pasar murah khususnya komoditas beras untuk menjaga ketersediaan Keterjangkauan, dan ekspektasi masyarakat Optimalisasi kerja sama antar daerah untuk komoditas bahan pokok penting (bapokting), dan mendorong koordinasi TPID dengan stakeholders terkait, baik di daerah maupun di pusat untuk memantau perkembangan rencana revisi tarif batas atas tiket pesawat,” ucapnya. (M-011)
- Editor: Daton