Sabtu, 27 Juli, 2024

Ilustrasi balap. (shutterstock)

BADUNG,MENITINI.COM -Aksi balapan liar di wilayah Kuta Selatan kembali kumat dan bikin gaduh dan menjadi sorotan masyarakat.  Upaya-upaya penertiban dan edukasi telah dilakukan berkolaborasi lintas sektor, namun hal itu hanya efektif sesaat.

Untuk itu Camat Kuta Selatan bersama Kapolsek Kuta Selatan akan kembali mengintensifkan pengawasan melibatkan Dishub Badung dalam melakukan pemantauan.

Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta mengatakan intensitas balap liar kembali muncul belakangan ini dan mengundang sorotan keresahan masyarakat setempat.  

Padahal aksi balap liar sudah sempat berhenti seiring penertiban yang rutin dilakukan aparat. “Semuanya sudah menjadi atensi kami untuk menindaklanjuti. Kalau rekan-rekan di kepolisian tidak perlu dipertanyakan lagi. Mereka sudah aktif melakukan pengawasan. Memang, para pelaku ini kucing-kucingan. Kelengahan petugas inilah yang dicari sama mereka,”ujarnya, Rabu (24/04/2024).

Untuk menuntaskan permasalahan balap liar yang meresahkan, tentu perlu pengawasan semua pihak termasuk dari keluarga dan sekolah.  Pihaknya akan kembali melakukan komunikasi dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Kuta Selatan. “Karena biasanya para pelaku aksi balap liar adalah para remaja yang masih duduk di bangku sekolah,” ucapnya.

Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira memastikan balap liar ini sudah menjadi atensi aparat kepolisian.  Bahkan begitu serah terima jabatan sebagai Kapolsek Kuta Selatan, langkah patroli sudah berturut-turut digalakkan guna antisipasi kerawanan wilayah.

Termasuk di aksi trek-trekan dan penggunaan knalpot bising. “Malam minggu kami bersama seluruh perwira juga melaksanakan razia di By Pass I Gusti Ngurah Rai. Kami juga melaksanakan patroli mobiling. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya aksi serupa di jalur lainnya,” terangnya.

Menurutnya, menyikapi masalah balap liar perlu kehati-hatian dengan pertimbangan keselamatan dari pengendara, pengguna jalan maupun petugas.

Sebab kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak mudah menghentikan laju kendaraan. Fenomena balap liar tidak ubahnya seperti balon udara. Jika di satu sisi ditekan, maka akan menggelembung di sisi lainnya.

Untuk itu diperlukan peran bersama dalam pengawasan. Pihaknya mengaku juga menggandeng masyarakat setempat untuk memberikan himbauan.

Ia menambahkan, dari beberapa hari pelaksanaan pengawasan, katanya ada lima sepeda motor yang sempat diamankan. Di antaranya ada yang menggunakan knalpot brong, tanpa plat nomor kendaraan, dan pretel.

“Kita amankan semuanya. Bagi yang punya surat-surat, kami minta untuk mengembalikan terlebih dahulu kondisi motornya ke standar. Meski sudah dikembalikan ke standar, sanksi tilang tetap berlaku,” ucapnya. (M-003)

  • Editor: Daton