Rabu, 19 Februari, 2025

Aplikasi Ngobrol Yuk, Cegah Kekerasan dan Perkuat Sekolah Ramah Anak

PEMBINAAN Sekolah Ramah Anak di sekolah Pelangi Dharma Nusantara, Selasa (21/1/2025). (Foto: M-003)

DENPASAR, MENITINI.COM – SMP Pelangi Dharma Nusantara memiliki aplikasi berbasis android Ngobrol Yuk yang menjadi media peserta didik bisa melakukan sesi cerita tentang permasalahan yang dihadapi.


‘’Aplikasi ini memperkuat sekolah sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA) yang mampu menjamin dan memenuhi serta menghargai hak-hak anak, dan melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi,’’ kata Kepala SMP Pelangi Dharma Nusantara, Pande Putu Agung Wirya Santana, Selasa (21/1/2024).


Selain dilengkapi dengan aplikasi Ngobrol Yuk, SMP Pelangi Dharma Nusantara juga juga memiliki program pendekatan individu kepada siswa juga kepada orang tua siswa dalam hal melakukan pencegahan kenakalan remaja di kalangan siswa SMP.


Pande mengatakan munculnya aplikasi Ngobrol Yuk sebagai bentuk komitmen sekolah dalam menerapkan SRA. Sebab menurutnya saat ini perilaku perundungan ada di mana-mana bahkan di satuan pendidikan.

BACA JUGA:  Dua Srikandi Pendidikan Ditetapkan Sebagai Ketua dan Sekretaris BAN-PDM Bali


Sekolah juga sudah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan. Namun jika ada siswa tidak mau menyampaikan langsung permasalahan bisa menyampaikan lewat aplikasi Ngobrol Yuk.


“Harapan kami dengan adanya aplikasi Ngobrol Yuk ini siswa tidak lagi takut mengadu jika siswa mendapatkan tindakan perundungan tanpa berhadapan langsung dengan tim anti bullying sekolah,” ujar Pande.


Ia menyatakan SMP Pelangi Dharma Nusantara bebas zona perundungan menjadi salah satu program unggulan di sekolahnya. Demikian juga dengan TK dan SD Pelangi Dharma Nusantara komitmen menciptakan SRA.


Kabid Pemenuhan Hak Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar, Ade Indahsari Putri, saat pembinaan Sekolah Ramah Anak di sekolah Pelangi Dharma Nusantara, Selasa (21/1) menekankan, SRA yaitu upaya mewujudkan pemenuhan anak dan perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah.

BACA JUGA:  'Intervensi' pada Anak Usia dini dapat Memutus Mata Rantai Kemiskinan


Tujuannya, menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik akrab dan berkualitas, dengan ciri khusus anak menjadi lebih betah di sekolah.


Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang SD Disdikpora Kota Denpasar, I Made Yudi Karnanda, yang hadir di acara itu mengatakan, sebagai upaya pencegahan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengajak anak Indonesia untuk melakukan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.


Program ini diyakini mampu menciptakan generasi penerus yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial. Selain itu, Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat juga diharapkan mampu mengurangi adanya kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.


Adapun Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang telah diluncurkan bulan Desember 2024 tersebut adalah bangun pagi, taat beribadah, rajin berolahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, aktif bermasyarakat, dan istirahat yang cukup.

BACA JUGA:  Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer jadi ASN akan Diubah


Pembiasaan tersebut memang kelihatan sederhana, namun jika dilakukan maka akan berdampak sangat baik ke depan.


Lebih lanjut disampaikan Yudi, dalam pencegahan kekerasan, satuan pendidikan tidak dapat bergerak sendirian. Peran dan dukungan orang tua serta masyarakat lingkungan sekolah sangat penting. M-003

  • Editor: Daton

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara