Anggota Dewan Bangli Ini Soroti Tingginya Kasus DBD

BANGLI,MENITINI.COM-Anggota DPRD Bangli angkat bicara terkait melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bangli, Bali. Ia mendesak Dinas Kesehatan lebih intens menggencarkan pelaksanaan fogging secara kontinyu.

“Biasanya melonjaknya kasus DB kan ada siklusnya.  Di fase atau bulan atau musim apa jentik-jentik itu berkembang, dinas kesehatan pasti punya datanya. Jangan baru ada kasus, baru gencar melakukan fogging. Sebaliknya sebelum ada kasus harusnya  fogging tetap dilakukan,” ungkap I Gede Tindih, anggota DPRD Bangli.

Politisi partai Nasdem ini menilai penyebaran kasus DBD di Bangli sudah seperti wabah. “Keluarga saya saja sudah 7 orang kena. Kemarin saat Nyepi saya ada di rumah sakit. Menemani keluarga saya yang dirawat,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Kawasan Pariwisata Kuta Diintai Demam Berdarah, Desa Adat Lakukan Ini di 14 Lingkungan

Untuk itu, ia menekankan agar pelaksanaan fogging dilakukan secara kontinyu. Meski demikian, Jero Tindih juga mengakui fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa. Karenanya selain fogging, diperlukan juga komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, terkait kesadaran kebersihan lingkungan.

“Apakah dalam bentuk sosialisasi, penyuluhan, atau apapun itu namanya. Yang jelas pemerintah melakukan komunikasi dengan masyarakat, terkait kebersihan lingkungan, khususnya untuk mencegah timbulnya jentik-jentik nyamuk. Sehingga penyebaran penyakit demam berdarah bisa diminimalisir,” tandasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, I Nyoman Arsana membenarkan kasus DBD di awal 2024, terus mengalami penambahan. Pada bulan Januari tercatat 34 kasus, Februari 53 kasus, dan Maret 32 kasus (data per 19 Maret). Sehingga secara total, DBD di Bangli telah mencapai 119 kasus.

BACA JUGA:  Ratusan Burung Kicau Mania Bersaing pada Kapolres Cup Tahun 2024 di Jembrana 

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2023, diakui pada tahun 2024 terjadi lonjakan kasus setiap bulannya. Pada Januari 2023 tercatat 17 kasus, Februari 22 kasus, dan Maret 33 kasus.

“Peningkatannya sangat signifikan. Untuk itu, masyarakat mesti lebih waspada dengan cara melaksanakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dimulai dari pekarangan sendiri. Sebab, pelaksanaan fogging sudah tidak efektif lagi,” ungkapnya. (M-011)

  • Editor: Daton