SURABAYA, MENITINI.COM – Pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kegiatan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjangkau 800 ribu debitur di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kegiatan ini menjadi simbol keberlanjutan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong kemandirian ekonomi rakyat.
“Momentum akad massal ini menjadi bagian dari peringatan satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo sekaligus bukti nyata transformasi visi menjadi aksi,” ujar Airlangga dalam acara Akad Massal KUR di Surabaya, Selasa (21/10).
Kegiatan yang digelar serentak di 38 provinsi ini menghadirkan 2.000 debitur secara langsung di Surabaya, mewakili ratusan ribu pelaku UMKM, petani, nelayan, serta pengusaha perumahan di berbagai daerah. Setiap provinsi juga menggelar kegiatan serupa dengan minimal 1.000 debitur hadir secara luring, menciptakan suasana kebersamaan dari Sabang sampai Merauke.
Airlangga menegaskan, keberhasilan akad massal terbesar dalam sejarah pembiayaan UMKM Indonesia ini merupakan hasil kerja Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat fondasi ekonomi rakyat.
“Pemberdayaan pelaku UMKM menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa,” tegasnya.
Hingga 17 Oktober 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp217,20 triliun atau 76,86 persen dari target tahun ini. Total penerima manfaat mencapai 3,69 juta debitur, dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 2,28 persen, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata nasional UMKM yang mencapai 4,55 persen.
Selain itu, sebanyak 926.742 debitur tercatat berhasil naik kelas, menunjukkan peran KUR dalam mendukung transformasi usaha berkelanjutan. Dalam sembilan bulan pertama 2025 saja, pemerintah telah menyalurkan KUR kepada 2,34 juta debitur baru, menegaskan komitmen kuat untuk menjangkau pelaku UMKM hingga pelosok nusantara.*
- Editor: Daton









