MATARAM, MENITINI.COM– Prakirawan Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Majid Praya, Kadek Katriavi Karlina, mengimbau warga di Pulau Lombok. Hal ini menyusul adanya sebaran abu vulkanis akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Provinsi NTT yang kini mengarah ke barat sehingga berdampak penerbangan di Bandara Lombok ditunda sejak Rabu pagi (13/11) hingga batas yang tidak diketahui.
“Berdasarkan data sigmet sebaran debu VA mengarah ke barat dan LOP (Lombok) terkena dampaknya. Kemungkinan penerbangan akan ditunda karena sebaran VA nantinya akan ada rapat lebih lanjut terkait operasional bandara,” ujar Kadek Katriavi pada wartawan, Rabu (13/11/2024).
Ia mengatakan, berdasarkan pengamatan berkala, abu vulkanik erupsi gunung belum turun ke permukaan bumi.
Namun, amatan para petugas di beberapa titik untuk melihat apakah debu vulkanik telah turun sejauh ini masih negatif. Serta, menunjukkan bahwa debu vulkanik belum sampai ke permukaan bumi.
Karena itu, lanjut Kadek Katriavi, masyarakat atau warga Pulau Lombok diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan.
“Selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Untuk mewaspadai debu vulkanik turun di permukaan bumi,” imbaunya.
“Masyarakat diharapkan untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan dan memakai masker, selalu mengikuti informasi terkini dari sumber terpercaya, serta meninjau ulang rencana perjalanan terutama bila ingin ke wilayah terdampak,” jelas dia.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa abu vulkanis yang terhirup bisa menempel di paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan akut.
Namun tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing individu.
“Sebaran debu mengarah ke barat sehingga berdampak ke aktivitas di Bandara Lombok dihentikan sejak Rabu pagi (13/11) pukul 07.00 WITA dan belum bisa diprediksi kapan akan dibuka kembali,” kata Kadek Katriavi.
Sebelumnya, Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Arif Hariyanto mengatakan pagi tadi ada sebanyak 30 penerbangan di Bandara Lombok ditunda akibat abu erupsi yang muncul di bandara setempat.
Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT meletus tujuh kali disertai gemuruh kuat pada Selasa (12/11).
Letusan ini teramati selama periode pengamatan pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita.
“Tujuh kali letusan dengan amplitudo 29.6-47.3 mm, durasi 80-539 detik,” ujar Kepala Pos Pengamat Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11).
Menurutnya, letusan tersebut memuntahkan abu tebal dengan tinggi 800-3500 meter dan berwarna asap kelabu.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 800-3500 meter di atas puncak kawah.
Teramati guguran dengan jarak luncur 1000 meter mengarah ke barat laut. Baca juga: Meletus, Kawah Gunung Lewotobi Laki-laki Meluas Guguran ini memiliki amplitudo 29.6 mm, dengan durasi 66 detik. “Terdengar suara gemuruh sedang hingga kuat,” kata Herman.
Pada periode yang sama terjadi delapan kali gempa embusan, amplitudo 14.8-29.6 mm, durasi 30-124 detik.
Lalu dua kali tremor harmonik, amplitudo 14.8-29.6 mm, durasi 61-117 detik. Kemudian, dua kali low frekuensi dengan amplitudo 7.4-14.8 mm, durasi 25-35 detik.
“Tremor menerus terekam dengan amplitudo 7.4-11 mm, dominan 7.4 mm,” ujar dia.
Herman menambahkan bahwa sampai saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV awas. M-003