16 Hari Terapung Dengan Longboat, Warga KKT Ditemukan 3 Selamat 1 Meninggal

AMBON, MENITINI.COM – Tujuh warga Desa Wowonda, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang dinyatakan hilang sejak, Rabu (13/3/2024) akhirnya empat orang ditemukan dalam Longboat oleh KM Lautan Berlian 3 asal Probolinggo, Jawa Timur di perairan Aru, tiga orang masih hidup dan satu lagi meninggal dunia setelah 16 hari dinyatakan hilang.

Saat ditemukan ada satu jenazah, yang diperkirakan baru saja meninggal dunia. Mereka ditemukan di tengah laut, dan langsung dievakuasi oleh Nahkoda KM Berlian 3 ke atas kapal.

Para korban ditemukan dalam kondisi lemas, karena tidak makan selama beberapa hari. Tiga korban yang selamat diantaranya dua wanita muda dan satu orang pria.

Pihak Pemerintah KKT dan Pemerintah Kabupaten Aru masih berkoordinasi untuk pemulangan tiga warga selamat, dan satu jenazah ke Saumlaki, KKT. Proses pemulangan akan dilakukan, setelah tiga korban ini benar-benar dinyatakan sehat.

BACA JUGA:  Wabup Ipat Sampaikan Jawaban Bupati atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Jembrana 

Tiga warga yang selamat masing-masing Yohanis salwey, Vony salwey, dan Fini Sakliresy. Dua diantaranya adalah wanita, dan satu pria. Mereka ditemukan di perairan Aru, pada Jumat (29/3/2024) sekira pukul 18.45 WIT, setelah dinyatakan hilang sejak tanggal 13 Maret.

Sebelumnya dilaporkan tujuh warga yang hilang, mereka awalnya akan pergi merayakan ulang tahun salah satu warga di Tumbur, Kecamatan Wertamrian, KKT. Para korban ini menggunakan longboat. Setelah pulang, mereka dihadang ombak besar, kemudian hilang.

Informasi yang diperoleh dari Kantor Navigasi Ambon, para korban ditemukan Kapal Motor ikan Lautan Berlian 3, pada titik koordinat 06°42.00S-134°03.00E.

Tim SAR gabungan dan ksrop Dobo, telah melakukan evakuasi korban dengan menggunakan KNP. 364 milik Pangkalan PLP kls II Tual.

BACA JUGA:  Sebanyak 1.239 Napi di Bali Terima Remisi Hari Raya Nyepi

Pihak Kantor Navigasi juga melaporkan, Pemda KKT sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru, untuk bersama-sama mengatur kepulangan ketiga korban yang masih hidup dan 1 jenazah ke Saumlaki.

“Bila kondisi kesehatan ketiga korban yg selamat sudah cukup baik dan penanganan satu jenazah sudah memenuhi standar kesehatan dan keamanan atau kenyamanan dalam penerbangan Dobo-Ambon-Sumlaki, maka dapat ditentukan tanggal kepulangan korban ke Saumlaki,” sebut sumber. (M-009)

  • Editor: Daton