MENITINI.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan aspartam sebagai karsinogenik, yaitu zat yang bisa menyebabkan kanker. Aspartam merupakan pemanis yang banyak digunakan untuk permen dan minuman soda bebas gula.
Beberapa penelitian yang ditinjau oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) WHO menunjukkan bahwa kemungkinan hubungan antara aspartam dan kanker hati.
Aspartam dianggap sebagai salah satu bahan tambahan makanan yang paling banyak dipelajari, dikutip dari CNN, Jumat (14/7/2023). Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat telah berulang kali mengatakan bahwa aspartam aman untuk dikonsumsi manusia jika digunakan dalam dosis tertentu.
Komite ahli WHO yang terpisah juga menilai bahwa pedoman WHO tidak perlu diubah terkait dengan risiko pada aspartam, Kamis (13/7/2023).
Namun dengan label karsinogenik, beberapa produsen makanan dan juga ilmuwan mengkhawatirkan bisa membingungkan konsumen.
“Ada konsensus luas dalam komunitas ilmiah dan peraturan bahwa aspartam aman. Ini adalah kesimpulan yang dicapai berkali-kali oleh badan keamanan pangan di seluruh dunia,” kata asosiasi minuman Amerika seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Sementara, Dewan Kontrol Kalori, sebuah asosiasi internasional yang mewakili industri makanan dan minuman rendah kalori dan rendah kalori, mengatakan aspartam ditemukan di sekitar 6.000 produk secara global. (M-003)
- Editor: Daton
- Kemenkes Tegaskan Keamanan Pangan Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Pusat Layanan Fertilitas Hadir di KEK Sanur, Dorong Bali Jadi Destinasi Wisata Kesehatan Dunia
- RS Windu Husada Rayakan HUT ke-3, Mantapkan Kualitas dan Inovasi Layanan
- BPJS Kesehatan Dorong Skrining Riwayat Kesehatan untuk Deteksi Dini Penyakit
- 14 Pasien TBC Resisten Obat Sembuh, Menkes Tegaskan Ancaman TBC Masih Serius