BADUNG, MENITINI.COM – Sepanjang semester I tahun 2025, tingkat hunian dan kunjungan wisatawan ke kawasan The Nusa Dua masih stabil. Â
Kendati demikian, kondisi itu meningkat dibandingkan secara bulanan dari rata-rata 73 persen menjadi 82 persen.
Kondisi tersebut masih cukup stabil saat ini, walaupuna ktivitas MICE belum menunjukan perkembangan signifikan.
General Manager The Nusa Dua, Made Agus Dwiatmika mengaku senang dengan kondisi kunjungan wisata di Nusa Dua yang sejauh ini masih stabil.
Walaupun geliat MICE belum menunjukan perkembangan signifikan, namun stabilitas kunjungan dan okupansi masih cenderung stabil.
“Untuk MICE memang belum terlalu besar. Namun secara umum kawasan masih stabil untuk okupansi dan kunjungan. Untuk okupansi datanya masih kita himpun, sedangkan kunjungan ke Waterblow masih stabil di kisaran 100-200 orang,” katanya di Nusa beberapa waktu lalu.
Adapun kunjungan wisatawan maupun okupansi ke Nusa Dua masih didominasi wisatawan internasional.
Perbandingannya 60-70 persen wisman dan sisanya domestik. Tiga besar negara mendominasi hunian di kawasan Nusa Dua yakni turis Australia, turis Rusia dan turis China.
Disisi lain, konflik yang terjadi antara negara Thailand dan Kamboja diakuinya tak berdampak signifikan ke Nusa Dua.
Kunjungan wisatawan asal dua negara Thailand dan Kamboja juga belum pernah menembus 10 besar bagi Nusa Dua.
Pihaknya juga tidak melihat hal itu dari sisi dampak kunjungan wisata ke Bali.
“Ketegangan di sana nampaknya sudah mereda. Kedua negara sudah cukup memahami impact ketegangan di kedua negara tersebut. Jika ini berkepanjangan juga tidak baik,” imbuhnya.
Terpisah, Direktur Utama ITDC, Ari Respati menyampaikan capaian tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan yang solid mencerminkan ketahanan kawasan yang telah memiliki basis pasar kuat sekaligus momentum pertumbuhan dari destinasi yang terus berkembang
“Kami akan terus memperkuat sinergi lintas sektor dan lintas pelaku industri guna mengakselerasi potensi kawasan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi penguatan pariwisata nasional dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ucapnya. M-003