Presiden Jokowi ke Menkumham Yasona, Ganti Dirjen Imigrasi dan Bawahan

DENPASAR, MENITINI.COM – Presiden Joko Widodo memimpin rapat bersama jajarannya yang secara khusus membahas mengenai visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas). Rapat tersebut digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (9/12/2022).

“Pagi hari ini secara khusus kita membicarakan secara khusus tentang visa on arrival dan juga yang berkaitan dengan KITAS.  Kenapa ini yang kita bicarakan, karena banyak keluhan mengenai ini. Dan saya harapkan setelah rapat ini terjadi perubahan total terhadap imigrasi kita,” kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya dikutip dari website Kementerian Sekretariat Negara.

Presiden melihat pelayanan di Imigrasi belum berubah sama sekali. Banyak informasi dan masukan ke presiden, baik dari investor, baik mengenai turis, baik orang yang mendapatkan KITAS ijin tinggal.  “Aura yang saya rasakan, Imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga akhirnya menyulitkan. Ini yang harus dirubah total. Yang seharusnya auranya memudahkan dan melayani,” kata Presiden Jokowi.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi: Bansos untuk Perkuat Daya Beli Masyarakat

Menurut presiden, pelayanan di Imigrasi harus berubah kalau kita ingin investasi dan turis datang. “Harus berubah total. Perlu dirjennya ganti, bawahannya ganti semuanya. Biar ngerti bahwa kita ini berubah semua. Kalau kita ingin investasi datang,  turis datang. Saya terus terang dapat suara suara seperti itu malu juga,” ujarnya.

Di negara negara maju dalam pengamatan presiden,  orang diberikan kemudahan,  baik itu yang namanya visa, namanya KITAS.  “Kalau kita lihat dia investor,  investasinya berapa sih. Negara itu pasti lihat. Kalau dia membuka lapangan kerja,  berapa ribu orang sih. Atau memberi kontribusi terhadap ekonomi kita,  berapa sih. Orientasi mestinya harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa sih,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi juga memantau dan mengecek secara intens soal Imigrasi yang berkaitan dengan VoA dan KITAS. “Oleh sebab itu saya cek,  ini kenapa kita menjadi tidak menarik.  Paling gede kontribusinya urusan imigrasi kita memang masih pakai gaya lama. Pak menteri rubah ini pak, ganti itu. Kalau tidak punya kemampuan untuk reform seperti itu ganti semuanya dari dirjen sampai ke bawahnya,” kata Jokowi tegas.

BACA JUGA:  Libur Lebaran 2024, Pariwisata Bali Panen Rupiah

Dalam rapat tersebut, Presiden menyebutkan banyak keluhan yang masuk mengenai urusan imigrasi sehingga ia mengharapkan perubahan total dalam pelayanan imigrasi menjadi lebih memudahkan dan melayani.

Menurut Kepala Negara, seharusnya dalam hal pemberian visa atau Kitas kepada para investor dilihat juga besarnya investasi, jumlah lapangan kerja yang terbuka, hingga kontribusi terhadap ekonomi maupun peningkatan ekspor. Presiden memberikan contoh sejumlah negara yang mempermudah visa dan izin tinggal bagi para warga negara asing yang memiliki kemampuan ekonomi maupun keahlian khusus.M-003