JAKARTA,MENITINI.COM- Inovasi teknologi pertambangan asal Australia kembali mencuri perhatian dalam ajang Mining Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 17–20 September 2025.
Sebanyak 16 perusahaan Australia yang bergerak di sektor Mining Equipment, Technology, and Services (METS) menghadirkan beragam produk unggulan mulai dari teknologi eksplorasi canggih, peralatan ekstraksi dan pengolahan mineral, hingga solusi otomatisasi serta perangkat lunak untuk peningkatan produktivitas.
Partisipasi ini difasilitasi oleh Australian Trade and Investment Commission (Austrade) melalui Paviliun Australia, yang menjadi salah satu pusat perhatian dalam pameran berskala internasional tersebut.
“Australia memiliki keberadaan yang kuat dan beragam di Pameran Mining Indonesia tahun ini. Hal ini akan meningkatkan peluang bisnis dan kemitraan Australia-Indonesia dalam industri pertambangan serta memperkuat upaya bersama mencapai masa depan nol emisi,” ujar Stephen Skulley, Senior Trade and Investment Commissioner Austrade.
Skulley menambahkan, dukungan dari pemerintah negara bagian New South Wales, Queensland, dan Australia Barat semakin memperkuat kiprah perusahaan Australia di Indonesia. “Hubungan bisnis yang terjalin selama pameran akan menghasilkan kolaborasi lebih luas dan strategis dengan komunitas pertambangan Indonesia,” ucapnya.
Adapun perusahaan yang ambil bagian dalam Paviliun Australia antara lain Aabra Mineral Processing Technology, Apollo Engineering, Banlaw, Bima Bisalloy, Control System Technology, Durst Industries, GACWHEELS Australia, Harrison Manufacturing Company, Hawk Measurement System, Johnson Screens, Maptek, METZ Specialty Materials, NS Bluescope Lysaght, Reynolds Soil Technology, SAPHI, dan TOMRA Australia.
Pameran Mining Indonesia sendiri menjadi ajang penting bagi pelaku industri pertambangan global untuk menjalin kerja sama bisnis, sekaligus memperkenalkan teknologi terbaru guna mendukung praktik pertambangan yang lebih berkelanjutan. *
- Editor: Daton