BADUNG,MENITINI.COM-Kabupaten Badung menunjukkan capaian positif dalam upaya menekan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Triwulan I tahun 2025, tingkat kemiskinan di Badung turun menjadi 1,9 persen, atau menurun 0,4 persen dibandingkan tahun 2024 yang tercatat 2,3 persen.
Pencapaian ini menempatkan Badung sebagai daerah dengan angka kemiskinan terendah, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Data tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Badung Tahun 2025 yang berlangsung di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung, Rabu (17/9). Rapat dipimpin Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Wayan Wijana, mewakili Wakil Bupati Badung sekaligus Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK). Hadir pula Kepala Bappeda Badung I Made Wira Dharmajaya sebagai Sekretaris TKPK, dan Kepala BPS Badung Komang Bagus Pawastra.
Sekretaris TKPK I Made Wira Dharmajaya dalam laporannya menyampaikan bahwa penurunan angka kemiskinan ini menjadi sinyal baik bagi upaya percepatan kesejahteraan masyarakat.
“Di triwulan pertama 2025, angka kemiskinan di Badung tercatat sebesar 1,9 persen dan menjadi yang terendah di Indonesia. Kami berharap capaian ini terus menurun. Karena itu, rapat koordinasi ini digelar sebagai upaya mengevaluasi seluruh program agar kemiskinan di Badung dapat ditekan seminimal mungkin,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Badung juga telah menyusun Rencana Penanggulangan Kemiskinan 2025–2029, lengkap dengan Rencana Aksi 2025 yang mencakup kebijakan, strategi, serta program lintas sektor. Fokus kebijakan tersebut meliputi:
- Mengurangi beban pengeluaran masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, air bersih, hunian layak, serta perlindungan sosial.
- Meningkatkan pendapatan melalui stabilisasi harga kebutuhan pokok, akses pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan petani dan nelayan, dukungan UMKM, hingga kemudahan akses permodalan.
- Menekan kantong-kantong kemiskinan dengan penyediaan akses air bersih, sanitasi, perumahan layak, serta fasilitas pertanian.
Lebih jauh, Wira Dharmajaya menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah yang dibarengi kolaborasi antara perangkat daerah, pemerintah desa/kelurahan, forum TJSP, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, menjadi kunci dalam menurunkan angka kemiskinan.
“Kesejahteraan masyarakat Badung akan terus meningkat jika tren positif ini bisa dipertahankan,” pungkasnya. *
- Editor: Daton









